Hanya untuk orang-orang yang peduli!

     Hai! Apa kabar? Gimana harimu hari ini?
Percaya deh ! Kalau aku sidang nanti, pasti aku kasih kabar. Ngga perlu tanya-tanya lagi ya. Aku tahu, bertanya artinya peduli. tapi hariku ngga cuma soal skripsi, sidang, ~dannn romance~ kok. Masih banyak lainnya yang lebih menarik untuk ditanyakan, oke?

     Mari, ngobrol sama aku soal apa yang sedang dipikirkan, diskusi tentang gagasan-gagasan, atau sharing soal apa dan bagaimana kita terbentuk.

     Dan yaa.. Sudah seharusnya kita menghindari penggunaan tanya kapan yg terlalu banyak :')
Dari pada bertanya apa yang sedang dilakukan seseorang, coba deh.. Bertanya apa yg dia pikirkan soal yg sedang dikerjakan. Karena yang sedang dikerjakan pasti akan dia lakukan. Lalu untuk apa bertanya "kapan" yang sudah jelas sedang diusahakan ?

     Dibalik ''sesuatu'' yang belum terselesaikan, ada hal-hal lain yang sedang berusaha mereka selesaikan terlebih dahulu. Karena kita ngga pernah tahu, se-gimana bertahannya mereka selama ini. No judge. :) Point of view yang harus banget di *Bold* adalah kurangi penggunaan kata tanya Kapan !

     Bertanya mengenai tenggat waktu adalah bentuk pertanyaan paling klise dari orang-orang yang hanya ingin sekadar tahu. Ngga mau kan dicap sebagai orang yg kepo? Atau dianggap hanya ngobrol basi yang biasa, Padahal niat kita mungkin tidak sedangkal itu. Maka dari itu, mari ubah cara kita menanyakan sesuatu. Dimulai dari yang sederhana tapi ngena.
-sedikit tips agar orang lain nyaman ngobrol- Dan ini juga sebagai remainderku, mulai sekarang, cobalah tanyakan bagaimana perasaannya. Ajak bicara emosinya. Selalu dahulukan apa yang sedang ia rasakan dan yang sedang ia pikirkan. Dan yang paling penting dari semua hal, makesure terlebih dahulu kamu siap mendengarkan. Kalau belum, lebih baik jangan tanyakan apapun!
     Itulah sedikit tips dari aku -yang tidak tahu banyak ini- Maaf. Bukan maksudku berusaha menjelaskan keadaanku, dan bukan maksud membesar-besarkan sesuatu, bukan juga bermaksud mengatakan kalau aku sedang tidak baik-baik saja -bukankah semua orang memang selalu ditimpakan ujian?- Disini, aku hanya berusaha menuliskan apa-apa yang ada di dalam kepala yg tidak bisa tersampaikan dengan baik melalui ucapan. Tapi aku tahu, teman-teman yang membaca ini, adalah orang-orang yang berpikiran terbuka, yang akan menganggap tulisan ini sebagai perspektif lainnya, bukan sebagai alasan atau pembenaran dari ketertinggalanku, Bahkan bukan sebagai sesuatu yang terlalu menggurui. Disini, bukan maksudku mengekspos ke-aku-an-ku. Apalah aku dibandingkan orang-orang diluar sana, bahkan dibandingkan kamu yang sedang membaca ini, aku bukanlah apa-apa. Bebanku tak seberat mereka. Tekananku tidak sebanyak mereka. Aku masih bisa bernafas dengan baik, makan dengan layak, dan memiliki keluarga yg sangat supportif -dengan cara mereka sendiri-.

Yang ingin aku sampaikan adalah, mereka yang terlihat bukan siapa-siapa, tidak berarti mereka tidak sedang berusaha. Siapalah kita yang bisa melihat batas usaha seseorang ? Apalah kita bisa tahu mana yang sudah berusaha maksimal, mana yang kita anggap usahanya sedikit.

No hate. I am deeply grateful so many people around me who care a lot. Thank you, but enough.

Semoga tersampaikan dengan baik,

with dozen love, umek

Komentar